7 Mitos yang membuat orang takut menikah

7 Mitos yang membuat orang takut menikah



Beberapa orang yang sangsi meneruskan jalinan ke tahap pernikahan. Ketakutan bakal stres, ketidakbahagiaan serta kekerasan rumah tangga jadi mitos yang sampai kini bikin pernikahan ditakuti. Tetapi saat sebelum yakin bakal mitos itu, baiknya simak dahulu kenyataannya.

Seperti diambil dari Discovery Health, Senin (23/11/2009), terdapat banyak mitos yang umum nampak perihal pernikahan. Survey teranyar yang di buat oleh U. S. Census coba meluruskan mitos salah perihal pernikahan.

Mitos : Orang menikah mempunyai tingkat kenikmatan sex yang rendah di banding orang lajang
Kenyataan : Sebagian studi telah menunjukkan bahwa orang yang telah menikah mempunyai kehidupan sex yang tambah baik dibanding orang yang belum menikah. Bukan sekedar lantaran seringkali, namun lantaran lebih menikmatinya baik dengan cara fisik ataupun emosi.

Mitos : Menikah bikin wanita berisiko alami kekerasan fisik
Kenyataan : Beberapa orang menduga bahwa pernikahan yaitu bentuk legal dalam memukul. Walau sebenarnya, orang yang terkait saat sebelum menikah semakin banyak yang alami kekerasan. Tetapi sebaiknya wanita tahu karakter jelek pria yang bakal dinikahinya, siapa tahu ia memanglah hoby lakukan kekerasan.

Mitos : Pasangan yang pernah tinggal berbarengan saat sebelum menikah bakal lebih langgeng
Kenyataan : Sebenarnya malah demikian sebaliknya. Banyak studi yang mengatakan bahwa pasangan yang tinggal berbarengan saat sebelum menikah malah mempunyai resiko berpisah yang cukup besar. Salah satu argumennya yaitu mereka yang telah lama berpasangan malu memiliki komitmen serta lebih pilih berhenti saat permasalahan nampak. Mereka juga condong telah jemu lantaran tak ada hal baru yang diketemukan sesudah menikah.

Mitos : Makin tinggi pendidikan wanita, makin rendah kesempatannya untuk menikah
Kenyataan : Studi terbaru menyimpulkan bahwa wanita yang tengah meniti kuliah serta pendidikan lanjut yang lain malah semakin banyak yang menikah di banding rekan-temannya yg tidak kuliah. Hal semacam ini memanglah tidak sama dengan kenyataan pada awal mulanya di zaman dahulu, di mana makin tinggi tingkat pendidikan wanita, makin sulit mencari jodoh.

Mitos : Kunci dari pernikahan awet yaitu cinta yang romantis
Kenyataan : Bukan sekedar itu, yang terutama bila mau mempunyai jalinan pernikahan awet serta abadi yaitu prinsip serta kesetiaan. Pasangan yang mengaplikasikan 2 hal semacam itu senantiasa berupaya keras serta mendedikasikan dianya dan memiliki komitmen untuk sama-sama membahagiakan keduanya. Pasangan yang paling bahagia yaitu pasangan yang menjalin jalinan seperti 2 orang teman dekat yang sama-sama sharing sukai serta duka.

Mitos : Mempunyai anak bakal bikin pasangan lebih dekat serta lebih bahagia
Kenyataan : Peneliti malah temukan kenyataan bahwa hadirnya anak pertama dalam pernikahan mendorong suami serta istri jadi terpisah serta stres. Walau sekian, pasangan yang mempunyai anak mempunyai resiko bercerai yang lebih rendah di banding pasangan tanpa ada anak.

Mitos : Pernikahan semakin banyak untungkan pria dari pada wanita
Kenyataan : Tidak sama dengan studi pada awal mulanya yang menyampaikan sekian, peneliti malah lihat tingkat kebahagiaan pria serta wanita sesudah menikah hampir sama. Keduanya dapat hidup lebih lama, sehat serta bahagia. Namun umumnya sesudah menikah, pria memperoleh keuntungan sehat sedang wanita memperoleh keuntungan materi.

wdcfawqafwef